Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

---

Listen, free economic make better

07/04/2012

KEBIJAKAN NASIONAL, PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL DI AS

Pemerintah nasional selalu memegang peranan penting dalam perencanaan pembangunan ekonomi, hingga perubahan perjanjian di berbagai level pemerintahan. Pemerintah federal dapat mempengaruhi lagislatif, kebijakan2, atau program untuk merumuskan anggaran belanja federal. Pada tahun 2006, jelas bahwa upaya pembangunan ekonomi kurang dari 3% dari total anggaran. Pihak Federal. Hal ini menunjukkan rendahnya kepedulian, namun ada program lain pihak federal untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. Contohnya, pemerintah U.S berinisiatif mengembangkan sains dan teknologi dan telah membuat drafnya dalam “the National Nanotechnology Initiative Strategy Plan (www.nano.gov).
Di Nano.gov dikembangkan berbagai prakarsa / inisiatif untuk pengembangan sains dan teknologi. Economic Development Administration (EDA) sebagai bagian dari Departemen Perdagangan U.S untuk memrpomosikan agenda inovasi dan kompetisi, maupun persiapan untuk pertumbuhan wilayah dan sukses dalam perekonomian global. EDA telah menghasilkan sejumlah MoA (Memorandum of Agreement) dengan pihak federal [lihat tabel 2.1] untuk mendukung upaya pembangunan ekonomi. Dalam MoA (tabel 2.1) nampak bahwa betapa luas cakupannya dan pendanaan nya yang meliputi hampir semua daerah termasuk pedalaman Indian, pedesaan, kota kecil, pusat bisnis, dan kota2 pinggiran.
Government Accountability Office (GAO), Jumlah Program tiap departement per 2001-2005 .
Meskipun kebijakan nasional penting, namun terbatas kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan sektor ekonomi dan kesempatan kerja regional (local). lagi pula kebijakan nasional akan membantu dalam penyediaan informasi pekerjaan. Banyak stimulasi ekonomi yang didesain oleh pemerintah federal untuk mempermudah pertumbuhan ekonomi yang cukup kemudian menerapkan pada masyarakat atau daerah tertentu. Kebijakan pemerintah federal seharusnya meningkatkan kemampuan perusahaan untuk bersaing dalam menciptakan kesempatan kerja.
Oleh sebab itu, maka pemerintah federal mengadopsi target dan strategi-strategi pembangunan akonomi daerah, termasuk tindakan kebijakan ekonomi, revitalisasi lingkungan dan pembangunan bank komunitas yang diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.
Sebagaimana diketahui, Depresi Besar  (the great depression) yang menimpa AS pada awal tahun 1930-an telah mengantarkan pada sirkumstansi domestiknya menuju pada krisis multidimensional, yang disebabkan oleh pemerintahan sebelumnya Warren Harding (partai Republik), salah satu kebijakan Menkeu, Andrew Mellon: memberi keringanan pajak  kepada orang kaya, bersamaan mengurangi jatah imigrasi dari 600.000 ke 60.000 orang pertahun untuk mengurangi kemacetan industri, akumulasi dari mismanagement pemerintahan AS akhirnya terjerembab dalam krisis, Implikasi itu tergambar pada hilangnya kepercayaan dan harga diri masyarakatnya yang sangat meyakini nilai-nilai kapitalisme, individualisme, dan demokrasi. Beruntung, ditengah krisis yang sudah memuncak dan mencekik kehidupan masyarakat AS, Franklin Delano Roosevelt (FDR) tampil sebagai sosok pahlawan berusaha menyelamatkan kondisi bangsanya agar tidak makin karam. Dengan keberanian, kegigihan dan rasa percaya yang begitu tinggi, FDR menjawab masalah krisis itu dengan mengajukan formula solusi yang ia sebut New Deal.
Kebijakan dan program New Deal ini ditujukan pada upaya menyembuhkan akar dari krisis dan ekses negatif lain seperti kelaparan, pengangguran, kemiskinan. Sebaliknya, Kebijakan New Deal merupakan bentuk campur tangan pemerintah dalam skala massif dalam kehidupan masyarakat AS yang sangat kental dicirikan sebagai masyarakat individualisme. Hal ini tentu saja bertentangan dengan doktrin kapitalisme yang dianut dalam sistem ekonomi AS. Namun, hal ini harus dilakukan karena menurut Roosevelt sistem ekonomi AS yang disandarkan pada kapitalisme laissez faire malah menciptakan jurang perbedaan yang tajam dalam struktur masyarakat AS, yakni antara si-kaya dengan si-miskin dan si-pemilik modal (pengusaha) dengan pekerja (buruh).
Namun, bila dicermati lebih seksama benang biru dari keberhasilan kebijakan dan program New Deal ini, sesungguhnya adalah keberanian, kegigihan, kecakapan dan ketepatan seorang pemimpin yang ada dalam diri F.D. Roosevelt lah faktor kuncinya. Faktor kunci ini dapat muncul karena F.D.Roosevelt mampu menangkap dan menginterpretasikan bahasa tersirat “legitimasi” yang memang secara fundamental dimiliki dalam kapasitasnya sebagai Presiden Amerika Serikat.
Dengan program New Deal, Presiden Roosevelt berupaya keras membangkitkan perekonomian AS melalui proyek-proyek infrastruktur yang bersifat padat karya. Dia percaya musuh utama perekonomian adalah pengangguran. Maka, seluruh kebijakan ekonomi diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja (full-employment). Dengan demikian, daya beli masyarakat (demand side) akan meningkat dan perekonomian akan bekerja dengan baik.
Struktur kesejahteraan, program ketenaga kerjaan dan perencanaan ekonomi hasil improvisasi Presiden Franklin Delano Roosevelt sebagai ”New Deal” terangkum sebagai berikut:
  1. National Recovery Act, menetapkan pedoman upah, harga dan tenaga kerja yang selanjutnya dianggap inskonstitusional.
  2. Agricultural Adjustment Act, membayar petani dan peternak untuk memusnahkan hasil produksi mereka.
  3. Sosial Security Insurance, dengan memberi pensiun kepada setiap warga purna karya.
  4. Works Progress Administration, dengan merekrut para penganggur untuk dipekerjakan.
  5. Public Works, membangun bendungan, jembatan, jalan raya.
  6. Federal Deposit Insurance Corporation, upaya penyelamatan perbankkan  dengan menjamin deposito.
  7. Tennessee Valle Authority, mendirikan perusahan listrik Federal yang mengalirkan listrik ke lembah Tennessee .
Di Era Kennedy dan Johnson Merely terdapat Model Program City [MPC].
A Model City Program is a community-based program designed to work with businesses,
schools, and public agencies within a community to achieve measurable efficiencies in materials,
water, and energy use and prevent the generation of solid waste. The program should also promote the resource efficiency concept and educate the business, school, and public agency members of the community.
Dalam MPC terdapat dua tahapan dalam membangun program berbasis komunitas. Pertama , disebut "Community Tools", langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Organize a partnership
Identify goals
Estimate costs
Promote the program
Measure the impact.
Bagian Kedua disebut, "Participant Tools," is for the participating businesses or institutions. They will
find information to pursue material, water and energy savings.
Masa pemerintahan Reagon -Bush (1980-1992), kebanyakan pembangunan diarahkan pada pembangunan sarana dan prasarana dan mengurangi dukungan terhadap dunia industri.
  • Pada tahun 1970s, pemerintah federal mengucurkan dana sekitar $ 60 milyar per tahun untuk bantuan pemukiman dan proyek revitalisasi komunitas untuk sekolah dan Job training. Khusus job training menghabiskan sekitar $ 5 Milyar (Ferguson and Dickens, 1999).
  • Tahun 1990s, untuk pertama kalinya, khusus kebijakan warga kota ditangani oleh pemerintah federal.
Dimasa pemerintahan Ronal Wilson Reagan, kebijakan ekonominya lebih dikenal dengan “Reagonomics”. Kebijakan ekonomi ini banyak mendapat pengaruh dari cara pandang maupun pemikiran Reagan tentang perlunya penyegaran terhadap stagnasi ekonomi ataupun terhadap inflasi dan pengangguran.
Ketika Bill Clinton terpilih 1992, pihak pemerintah melalui Depertemen of Housing and and Urban Development (HUD) mulai mendesain agenda baru untuk masyarakat kota Amerika dengan membantu membangun komunitas berbasis “social capital” diantara warganya. Program ini kemudian di tindak lanjuti oleh pihak gedung putih dalam kongres dan sepakat membangun fasilitas fisik dan human capital sekaligus. Program seperti, menghilangkan diskriminasi dalam pemukiman, mendirikan zona pemberdayaan masyarakat kota, menawarkan pajak untuk kredit usaha dan pekerjaan, perumahan dan pembangunan ekonomi.
Program terbaru pemerintah federal adalah berusaha membangun Human Capital menjadi New enterprise formation, dengan menginvestasikan pada bisnis baru yang dimulai pada masyarakat yang berpendapatan rendah kemudian daripada mengajak perusahaan untuk berinvestasi di daerah tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Depertemen Tenaga Kerja dengan membantu generasi muda membangun jaringan bisnis dan memulai usaha baru dengan bimbingan mentor, menghubungkan dengan perusahaan besar atau pun kecil untuk bekerja secara langsung.
Pemerintahan Gerorge W. Bush, seperti pemerintahan Clinton , namun Bush memperluas dengan memanfaatkan Gereja-gereja untuk memperkuat struktur sosial masyarakat.
Kebijakan ekonomi Obama berbeda dengan Bush. Sebagaimana janji dalam kampanye, Obama akan mengarah pada paket stimulus yang langsung mengerakkan perekonomian di sektor riil daripada ”menggarami laut” dengan menggelontorkan uang ke sektor finansial. Kongkretnya, rencana pemerintah baru ini adalah menyediakan pemotongan pajak (tax cut) serta pemberian kredit pada pekerja dengan penghasilan (household incomes) di bawah 200.000 dollar AS serta menaikkan pajak untuk keluarga berpenghasilan lebih dari 250.000 dollar AS. Jika dirangkum, pola kebijakan Obama akan mengarah pada pengembangan industri dalam rangka penambahan lapangan pekerjaan baru. Ia merupakan simbol kembalinya sistem intervansi pasar pada ekonomi dengan penguatan regulasi-regulasi, khususnya pada pasar finansial.
Namun ada kalanya , kebijakan Nasional tidak diharapkan dan bahkan bedampak negatif pada pembangunan ekonomi. Ada dua kasus, dimana intervensi pemerintah pusat justru berdampak negative pada pembangunan ekonomi lokal. Pertama, kasus pengadilan tertinggi, Kelo v. New London, Conecticut, tentang pengambilalihan proverti swasta untuk pembangunan ekonomi lokal. Kedua, Federal Reserve Banks, selama pemerintahan Bush, kepemilikan rumah meningkat, dan itu berarti adalah peluang pengembangan ekonomi. Pengambil alihan milik pribadi untuk dijadikan barang publik, tanpa seizin yang pemiliknya, dan dijadikan fasilitas umum seperti jalan raya, jalan kereta api, dan lain-lain. Namun yang terjadi Julea Kelo dan beberapa pemilik proverti tidak ingin menjual provertinya, dan akhirnya menuntut ke pengadilan tinggi.
Coordination of Local and National Development Efforts
Umumnya, semua upaya pembangunan ekonomi pihak federal berorientasi “Bricks and Mortal”.
A “brick and mortar business” is a term used mainly on the Internet to differentiate between companies that are based solely online, and those that have a real-world counterpart. A brick and mortar business has a commercial address “made of brick and mortar” where customers can transact face-to-face. The company might also have an online presence.
Brick and mortar business” adalah standar perusahaan menawarkan barang dan jasa. Kini “Bricks and Mortal” telah masuk dalam model e-commerce.
Peran pemerintah Federal untuk menstimulasi pengembangan ekonomi daerah miskin dengan menyediakan infrastruktur daripada intervensi langsung sector swasta. Baik pemerintah Federal maupun pemerintah lokal saling memahami bahwa pemerintah nasional seharusnya mendasarkan pada penggunaan dana pembangunan tidak dengan kekerasan., penggusuran. Walaupun pihak federal mengurangi dana untuk pembangunan economi lokal, namun pemerintah lokal masih membutuhkan bantuan. Pemerintah lokal mesti menggunakan dana untuk investasi dimasa yang akan datang, bukan sekedar memenuhi kebutuhan sementara.
Dalam hal ini The U.S. Economic Development Administration's (EDA) sebagai lembaga yang didirikan untuk mendesain keberlanjutan pekerjaan, pembangunan ekonomi regional. Dengan mendorong - innovation and regional collaboration. Inovasi adalah kunci kompetisi global, pekerjaan baru dan lebih baik, ekonomi yang kaut, untuk mencapai tujuan ekonomi nasional.
Oleh karena itu EDA didirikan untuk mengutamakan investasi dengan pokok program sebagai berikut:
  1. Collaborative Regional Innovation
  2. Public/Private Partnerships
  3. National Strategic Priorities
  4. Global Competitiveness
  5. Environmentally-Sustainable Development
  6. Economically Distressed and Underserved Communities

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa US lebih menekankan model Perencanaan dengan rangsangan, yang agak demokratis demokratis. Perencanaan ini merupakan perencanaan manipulasi pasar. Seandainya ditemukan kelangkaan barang di pasar maka dapat dilakukan pengendalian harga dan penjatahan.
Pada awal-awal pembangunan ekonomi US fokus pada Perencanaan fisik , yaitu suatu usaha untuk menjabarkan usaha pembangunan dalam arti alokasi faktor dan hasil produksi sehingga memaksimalkan pendapatan dan pekerjaan. Kemudian dikembangkan Perencanaan berbasis modal Sosial adalah
  • kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi
  • Kemampuan bekerjasama dan saling percaya yang didasarkan pada nilai2 universal, yang dpt membebaskan dari sikap saling curiga, menindas, shingga ketimpangan bisa diminimalisir.
Kemudian pembanguna berbasis Human capital dan terakhir berbasis pada Enterpreneur formation.
nb:  Tulisan ini adalah Makalah Presentase Syamsu Alam. Oleh karena itu jika ada kesalahan, kekhilafan mohon saran dan kritknya.
Referensi utama:
· New era of Responsibility , Official Managemen and Budget US. US Government Printing Office Washington, Dc 2009.
· New Deal, Sumber: http://www.kompasiana.com/
· Fact Sheet “Model City Program “ at www.deq.state.or.us