09/08/2010
Menjelang Ramadhan 2010
Beragam cara menyambut Ramadhan, ada yang menyambutnya dengan memanfaatkan minggu terakhir bulan sebelum ramadhan dengan berekreasi,kirim smsan keteman-teman, buat design card/picture tentang Ramadhan lalu di kirim keteman via pos atau via facebook atau media teknologi lainnya, ada juga yang melakukan majelis-majelis ilmu, pengajian, mentraktir seperti yang dilakukan teman2 Exact community (traktir main futsal) dan lain-lain. ada juga yang biasa-biasa saja, tidak ada persiapn khusus, namun mereka tetap berpuasa jikalau Ramadhan tiba (muslim only).Oia, bulan Ramadhan adalah bulan kebahagaiaan bagi kaum mustadafien, kaum papa.DAN yang tidak kalah persiapannya adalah sejumlah program TV seolah-olah disulap menjadi sangat religius. Berlomba-lomba menyajikan program yang bernuansa religius, parodi, lawakan hingga berita yang nuansanya Islami. huhh...Zukozen sendiri sangat bersyukur kalau bisa menikmati Ramdhan tahun ini, dan bisa menikmati aroma buka puasa bersama keluarga, sahabat, dll, berharap bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri di bulan Bulan suci Ramadhan, Bulan Tuhan. amiiin.
Ada banyak hal yang kuharapkan, banyak harapan berarti harus bersiap menanggung kekecewaan. hehe... diantaranya bisa memanfaatkan Ramadhan dengan baik, bukan hanya sekedar menahan lapar seperti yang lalu, bukan hanya kampanye anti-konsumerisme. tetapi harus bisa menahan diri dari godaan-godaan lainnya.
Membincang soal konsumerisme dengan Ramadhan ada sedikit yang mengerikan dalam benakku. Mengerikan karena ini amat akut, dan menjangkiti hampir 90% orang-orang yang berpuasa. Katanya dengan Berpuasa hidup bisa lebih sederhana dan bersahaja, tetapi kenapa setiap menjelang puasa dan menjelang Ramadhan justru kebalikannya yang aku lihat. Biaya atau daya beli masyarakat meningkat tajam menjelang 2 momen itu. diam-diam saya berpikir, ooo mungkin godaan berbelanja sedemikian hebatnya,sehingga bisa mengalahkan seruan untuk hidup sederhana. Kenapa ini bisa terjadi ???.