Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

---

Listen, free economic make better

Showing posts with label Filsafat Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Filsafat Ekonomi. Show all posts

02/11/2024

Filsafat dan Sistem Ekonomi, Bisakah Dibandingkan?

Filsafat dan Sistem Ekonomi, Bisakah Dibandingkan?

Sangat penting untuk membedakan antara dua konsep, yaitu sistem ekonomi dan ilmu ekonomi. Sistem ekonomi, membahas cara-cara terbaik yang ditentukan oleh suatu ideologi, untuk menyediakan dan menjaga kesejahteraan nasional dan keadilan di antara orang-orang; sedangkan ilmu ekonomi, membahas hukum-hukum alam yang mengatur operasi dan transaksi ekonomi, terlepas dari keadilan.

Alkisah, bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana. “Coba sebutkan kepada saya berapa jenis manusia yang terdapat dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya.” Filsuf itu menarik napas panjang dan berpantun. 

  • “Ada orang yang tahu ditahunya. 
  • Ada orang yang tahu ditidaktahunya. 
  • Ada orang yang tidak tahu ditahunya. 
  • Ada orang yang tidak tahu ditidaktahunya.” 

“Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar?” sambung orang awam itu penuh hasrat dalam ketidaktahuannya. “Mudah saja,” jawab filsuf itu. 

“Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu.”

Jadi, pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu, dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan-akan tiada batas. Begitu juga berfilsafat berarti mawas diri dan mengoreksi diri, semacam keberanian untuk terus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau (Suriasumantri, 1985: 19).

Jujun Suriasumantri (1985: 19) dalam bukunya Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. 

Jika hendak membandingkan sesuatu, perhatikan apakah sesuatu itu layak dibandingkan? Kerap kita mendengar orang membandingkan berbagai sistem ekonomi seperti Islam, Komunisme, Kapitalisme, Sosialisme dan pseudo ideologi lainnya.

Sebaiknya pemirsa membaca artikel lama : Soccer dan Perbandingan Ideologi



Read More: Comparison : The Democratic Capitalist System, The Democratic Socialist System., The Communist System., The Islamic System.

EVOLUSI KAPITAL



23/08/2021

FILSAFAT ILMU EKONOMI 1/6

FILSAFAT ILMU EKONOMI

PENGANTAR 

Jujun Suriasumantri (1985: 19) dalam bukunya Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. 

Alkisah, bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana. “Coba sebutkan kepada saya berapa jenis manusia yang terdapat dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya.” Filsuf itu menarik napas panjang dan berpantun. 

  • “Ada orang yang tahu ditahunya. 
  • Ada orang yang tahu ditidaktahunya. 
  • Ada orang yang tidak tahu ditahunya. 
  • Ada orang yang tidak tahu ditidaktahunya.” 

“Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar?” sambung orang awam itu penuh hasrat dalam ketidaktahuannya. “Mudah saja,” jawab filsuf itu. 

“Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu.”

Jadi, pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu, dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan-akan tiada batas. Begitu juga berfilsafat berarti mawas diri dan mengoreksi diri, semacam keberanian untuk terus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau (Suriasumantri, 1985: 19).

Ilmup pengetahuan termasuk Ilmu Ekonomi berkembang karena filsafat ilmu yang mendukungnya, dialektika perdebatan aliran-aliran filsafat semakin membuat suatu sains menyempurna dari hari kehari. Menyempurna dalam artian aspeknya semakin kompleks dan aling terkait antar satu ilmu dengan ilmu lainnya. 

DESKRIPSI MATA KULIAH:

Mata kuliah ini fokus pada dua sesi. Sesi pertama fokus pada filsafat secara umum. Filasafat secara umum membahas tentang aspek epistemologi, ontologi, dan aksiologi pengetahuan, serta bagaimana kaitan antara filsafat dan metode ilmiah. Pada sesi kedua, fokus pambahasan pada filsafat khusus pada filsafat ilmu ekonomi. Pada sesi kedua ini mengulas tentang konsep nilai dalam filsafta ekonomi, fondasi mikro untuk makroekonomi, dan bagaimana relasi antara matematika, ekonomi dan realitas.

BAHAN KAJIAN: 

  1. Sejarah Filsafat dan filsafat ilmu
  2. Tinjauan Teoretis Filsafat ilmu
  3. Filsafat Ekonomi : Mikro, makro, Matematika dan Nilai

TOPIK MATA KULIAH:

  1. Pengantar Filsafat Ilmu 
  2. Epistemologi
  3. Ontologi
  4. Aksiologi
  5. Filsafat dan metode Ilmiah 
  6. The New Philosophy of Economics [4]
  7. Microfoundations and the On of Macroeconomics [4]
  8. Mathematical Economics and Reality (3)
  9. Konsep Nilai dalam Ekonomi  [5]
  10. Suplemen, studi kasus atau project.

REFERENSI:

Utama:

  1. The Philosophy Book: Big Idea simply explained. 2011. First American Edition.
  2. Paulus W. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan. 
  3. Subroto Roy. 1991. Philosophy of Economics On the Scope of Reason in Economic Inquiry. Routledge
  4. Harold Kincaid & Don Ross. 2009. THE OXFORD HANDBOOK OF PHILOSOPHY OF ECONOMICS. Oxford.
  5. Tobias Brosch and David Sander. 2016. Handbook of Value Perspectives from economics, neuroscience, philosophy, psychology, and sociology.

Pendukung:

  1. “Instrumental Realism : The Interface between Philosophy of Science and Philosophy of Technology Indiana Series in the Philosophy of Technology. Ihde, Don”. Apple Books.
  2. www.thephylosophy.com
  3. www.science-network.tv
  4. www.Britannica.com
  5. www.Plato.stanford.edu



Asal kata filsafat

File Presentase .pdf bisa diperoleh di Group Chat Telegram.