02/12/2022

'Digital Storytelling': Doa dan Air mata, Kekuatan Kami

"Bercerita dan mendengar cerita dapat meningkatkan Imajinasi dan kreativitas"

Abad ke-21 telah memperkuat suara user dalam hal bercerita dan bebas mengekpresikan idenya. Sekarang, setiap orang tidak hanya dapat berbagi cerita dengan bahasa lisan mereka, tetapi juga dengan alat digital yang memungkinkan mereka merancang, menggambar, dan menciptakan apa yang mereka ingin dengar. Dengan menggunakan alat storytelling (bercerita secara digital) seperti StoryBird, My Story, Cloud Stop Motion, Book Creator, dan Sock Puppets, kita (pelajar) dapat menemukan alat teknologi yang tepat yang memungkinkan imajinasi kita (mereka) menjadi hidup dan pengalaman mereka didengar.


Digital Storytelling adalah membuat cerita (story) dengan memadukan video, audio, gambar, dan teks untuk menyampaikan cerita dan informasi. Digital Storytelling adalah sesuatu yang mungkin (dan kemungkinan besar) sudah kita lakukan di berbagai aktivitas tanpa menyadarinya. Pada kontek pembelajaran, Digital Storytelling adalah cara yang ampuh untuk menghubungkan pelajar ke semua bidang keaksaraan dan literasi.

Digital stories push students to become creators of content, rather than just consumers. Weaving together images, music, text, and voice, digital stories can be created in all content areas and at all grade levels while incorporating the 21st century skills of creating, communicating, and collaborating. (https://edtechteacher.org)

Menurut Pepih Nugraha (mantan wartawan senior kompas), yang memiliki moto Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif.

Menurutnya Suatu topik akan dianggap menarik, jika topik itu:

  • PENTING bagi khalayak, yaitu berpengaruh  terhadap kehidupan sosial dan ekonomi mereka
  • Mampu MEMBANGKITKAN EMOSI khalayak,  yaitu bisa membuat mereka senang, marah,  dongkol, sedih, dan atau nelangsa.

Catatan: Jika penulis mampu mendapatkan topik yang  menarik, maka separuh tugasnya sudah terlaksana.  Kalau topiknya sudah menarik, meski disajikan  secara acak-acakan, pasti akan dibaca orang.  

Bang Pepih berbagi tips seperti berikut:

Tips memilih Judul

1. Rahasia
2. Dramatis
3. Lugas
4. Unik
5. Tonjolkan Konteks
6. Deskriptif
7. Sedikit lebay/ bombastis

Kedua, LEAD atau intro atau alinea pertama tulisan harus merupakan:

1. bagian paling penting karena akan berpengaruh terhadap kehidupan khalayak
2. bagian paling menarik karena berpotensi membangkitkan emosi mereka

SYARAT PENULISAN LEAD
  1. Diawali unsur 5W+1H (what, who, where, when, why, how) yang paling menarik,
  2. Ditulis secara singkat dan padat yaitu maksimal tiga kalimat dan 35 kata,
  3. menggunakan bahasa sederhana dan menarik.
Catatan: Pemilihan materi dan cara penyajian lead harus diupayakan agar membangkitkan penasaran khalayak untuk membaca tulisan lebih lanjut.

Digital Storytelling dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran, literasi, mengasah imajinasi, dan juga marketing ide atau produk.

Setidaknya ada 8 tahap untuk membuat Digital Storytelling yang hebat.
1. Start with an Idea
2. Research/Explore/Learn
3. Write/Script
4. Storyboard/Plan
5. Gather and Create Images, Audio and Video
6. Put It All Together
7. Share
8. Reflection and Feedback


Kesemua instrumen digital lainnya sangat tergantung pada kemampuan mengolah fakta: data, informasi menjadi pengetahuan dan pencerahan dan akhirnya dapat mengambil keputusan secara bijak dan tepat. Data-data pendukung seperti gambar, audio dan video adalah pendukung dan penguat sebuah cerita. Hal lain yang penting adalah moment atau timing dari sebuah tulisan dibagikan.

Berikut adalah salah satu contoh tulisan sederhana yang penulis alami secara langsung. Mungkin tidak sepenuhnya mengikuti tahap Digital Storytelling, namun kekuatan ceritanya dapat menjadi pelajaran bersama.

Doa dan Air mata, Kekuatan Kami

Ini sekilas cerita sembari menunggu hasil operasi kemenakan kami yang bernama Rezhky. Ia adalah korban yang terkena busur sepulang mengaji oleh temannya sendiri yang kerap membawa busur-busur ikannya pergi bermain. Penyebabnya cekcoknya belum diketahui jelasnya, siapa yang duluan, gara-gara apa pertengkarannya, namun yang menjadi pertanyaan, kenapa harus pakai busur?. Sejak masuk di ruang bedah pukul 09.40 wita. Kami di luar ruang operasi saling menguatkan, satu persatu keluarga datang memberi semangat dan atensinya. Menurut informasi korban (Rezhky) ditangani oleh 3 dokter spesialis, spesial bedah, spesialis mata, dan spesialis saraf. Kami semua masih menungu, bagaimana hasil operasinya? Apakah saraf, mata, otak aman? Berikut adalah suasana di ruang operasi.


Sejak kepergian ayahnya sekira 8 tahun lalu, kedua anak ini dibesarkan oleh ibunya (saudara kedua saya dari 4 bersaudara), saya anak laki-laki sendirian. Kami bersaudara bertekad agar ketiga ponakan kami ini harus tetap sekolah bagaimanapun tantangannya.

Rezkhy dan Aqila adalah anak kedua dan ketiga kakak kedua kami. Semuanya akrab denganku. Bahkan jika saya lama tidak pulang (sekira 2 mingguan) ke Bontonompo Gowa (rumah orang tua, sekira 30 km dari Makassar) mereka bertanya, baik-baikjeki om? Kenapa lamaki tidak naik di rumah?. Tunggu nah... Begitu jawab singkatku. Sambil tanya-tanya sekolahnya dan main-mainnya. 
Sejak TK sampai kini (kelas 6 SD) mereka sangat senang kalau saya ajak main di rumah dan jalan-jalan sesekali,  walau hanya keliling-keliling pantai losari atau ke Sudiang lewat Tol.

Bahkan jika ada laporan kurang bagus tentang sekolah, mengajinya, dan bergaul mereka. Mereka sangat tidak rela kalau ibu, tetangganya melaporkannya ke saya. Ketika malas belajar dan lebih suka nongkrong saya pernah menyidaknya tengah malam. Saat malam-malam saya sidak karena tidak mau menulis dan mengerjakan tugasnya (belajar daring). Pukul 22.00 wita saya meluncur sekadar menyapanya dan membawakannya cemilan dan mengelus-elus kapalanya.


Kemarin, Jumat 25 Nopember 2022, bertepatan hari Guru, sekira pukul 17.20 kaka'nya mengabari via WA kalau  Rezhky kena busur di matanya. Busur ikan oleh temannya sendiri. Entah karena main-main, berkelahi, entahlah. Tapi penggunaan busur tetap tidak boleh. Belum ada foto saya lihat. Namun membayangkannya saja, tulang-tulang saya serasa nilu dan kaku. Saya menenagkan diri dan menyusulnya ke Rumah Sakit Daerah Takalar.

Sekira pukul 19.10-an lebih kami tiba di Rumah Sakit Takalar. Namun sampai pukul 21.30-an lebih belum ada kejelasan kapan dikerja dan apakah bisa dikerja luka demikian di rumah sakit tersebut. Memang prosedurnya agak lama karena berdasarkan hasil scan, hasil scannya dikonsultasikan ke dokter spesialis mata, syaraf dan bedah. Saya bertanya sama dokter umum dan perawat di rumah sakit, apakah pernah ada operasi dengan kasus demikian. Jawabnya belum pernah.

Saya menghubungi taman bekerja di RS.Wahidin dan relasi meminta saran penanganan terbaiknya. Akhirnya kami meminta ke pihak RSD untuk pindah ke RS. Wahidin berdasarkan keputusan sendiri. Samua administrasi dan pelayanan dikenakan jalur umum, harus diselesaikan terlebih dahulu baru bisa dibawa. Rupanya kasus beginian tidak ditanggung BPJS, semakin sedihlah ibunya dan menyeret kesedihan kami semua yang hadir di Rumah Sakit. Kebayang bagaimana anak yatim ditangani di Rumah Sakit dengan kondisi kritis dan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Saya mencoba menenangkannya, inshaallah adaji itu. Intinya anak ini ditangani dulu.

Dengan Ambulance RS. Rezhky ditemani ibunya dan 2 tetangga menemaninya ke RS. Wahidin Makassar. Saya menyiapkan keperluan lain, lalu singgah di Polres Gowa membuat laporan keberatan atas musibah yang menimpah kemenakan kami. Di Polres Gowa rupanya pihak keluarga pelaku sudah ada duluan. Saya menyapanya seadanya saja.

Saat kami bertiga ke Kapolres Gowa membuat laporan, polisinya bertanya. Yang dua ini siapa?. Kemenakan saya pak, saudaranya korban (Rezkhy). Polisinya berkata lagi, jadi anak yatim semua ini. Iye pak, jawabku singkat. Dia berhenti mengetik dan menghela nafas, ya Allah kamase. Pak Muslim (nama polisi itu) mengambil sesuatu dari kantongnya (uang) dan memberikannya pada Aqila. Ini nak, pembeli makanan dan minuman, belajarki baik-baik nah, sekolahki tinggi-tinggi. Iye om, jawab Aqila. Terjadi obrolan singkat antara Aqila dengan pak Muslim. Sambil ia mendekat ke saya, Aqila berkata, om simpankan ka uangku. Kubilang pegangmi, nak. Belikan kue sebentar. Aqila sering menabung kalau ada yang kasih uang, ia bercita-cita bisa beli sepeda atau hp. Bahkan kerap ia berkata, ingin membantu ibunya.

Pukul 23.47 wita kami bertiga ditemani, saya, Aqila dan Ifah melanjutkan perjalanan ke RS Sudiang. Kami lapar dan hendak singgah makan nasi uduk, sayang warungnya tidak buka, akhirnya coto Paraikatte Tamalanrea jadinya. Meski selera makan tidak begitu bagus, kami tetap singgah makan biar ada tenaga dan kuat menjalani musibah ini. 
Saat makan si Aqila bertanya, bungkuskan juga Rezhky diiiii 😥

Dengan Logat Makassar 'nasuka juga coto Rezhky'. Sudahmi kah makan itu... Kaaa dari tadi siang belum makan... Dengan polos dia bicara sepertinya semua baik-baik saja. si Aqila telah membuat kami meneteskan air mata. Kabarnya Rezhky sudah dipuasakan untuk persiapan operasi besok pagi (hari ini, 26 Nop 2022).

Pukul 00.30 tiba di RS Wahidin, Ibunya berkata, harus dibayar dulu baru bisa dioperasi. Berapa biayanya, belum tahu. pastilah belum tahu karena belum dilaksanakan. Saya tenangkan, tenangmeki adaji itu jalannya, janganmeki pikir biayanya, intinya terali besi berkarat itu harus dicabut dulu. Satu lagi yang dia tunjukkan ke saya kertas bertuliskan 'Corpus alienum ......' sembari bertanya, apa artinya ini? ya Tuhan tidak bisakah itu petugas rumah sakit memberikan bahasa sederhana saja, Saya googling artinya keadaan kemasukan benda asing. ooo ini saja artinya terkena paku di dekat matanya.

Pukul 02.30 si Aqila saya antar ke rumah kaka di Sudiang-dekat Asrama Haji. Karena anak-anak tidak boleh masuk rumah sakit. Dengan mata 3-5 watt melaju kendaraan, sembari berkhayal, kalau-kalau ada begal busur di tengah jalan, hanya satu tindakan. Gaspool.

Pagi-pagi 26 Nopember 2022 kami bersiap ke ruang operasi.  Setiba di Ruang Operasi Tim Dokternya menyakinkan, tenangki pak, bu, dan berdoa, semoga proses operasinya lancar dan sukses sesuai harapan. Katanya, busurnya mengena otak. Operasinya harus dilakukan pelan-pelan karena rawan kena syaraf dan bola mata. Dari alis ke ubun-ubun harus dibedah untuk melihat retakan dan  lain-lainnya.


Bagiku, Anak ini tangguh. Hingga terkena busur sekira jam 5 sore hingga pukul 23.00 tidak pernah menangis kesakitan, entah karena takut atau hanya menyembunyikan rasa sakitnya. Bahkan menurut saksi mata, saat busur tertancap, dia masih sempat memburu si pelaku diberikan bagainnya. Beruntunglah terali besi karatan itu tidak mengena bola matanya, beruntunglah karena tidak dicabut paksa oleh pelaku, meskipun si korban memintanya. Hingga selesai operasi yang berlangsung hampir 8 jam dan baru sadarkan diri namun belum bisa merespon. Memasuki ruang ICU (intensive care unit) semua yang hadir menangis dan terisak, keluarga pelaku juga hadir menyaksikan akibat perbuatan anaknya. Kami semua tidak menyangka sebesar itu operasinya. Setengah tengkorak kepala dibuka untuk mengecek retakan, membersihkan dan mengobati luka akibat benda asing itu.

Semoga semua baik-baik saja. All is Well. All is Well. 

Terima Kasih semua atas Doa Simpati dan Empatinya. Keluarga, tetangga, teman-teman di dunia online dan offline. Mohon doa dan dukungannya semoga operasi berjalan lancar,  penyembuhannya hingga kesehatannya dikembalikan dan dia bisa bermain lagi, mengaji lagi dan sekolah lagi.

🌹 Alamyin @ RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar🙏🏻

Link Postingan pertama di Media Sosial dan komentar-kemantar teman DI SINI.

0 comments: